Sedang ditinggal pergi untuk bekerja di luar negeri, tingkah manja Betrand Peto saat jauh dari Sarwendah tak kalah dari kedua putri Ruben Onsu.
Kedekatan antara Betrand Peto dengan kedua orangtua angkatnya yakni Sarwendah dan Ruben Onsu memang terjalin begitu erat.
Sudah seperti orangtua kandung, Onyo tak sungkan untuk bertingkah manja pada Ruben dan sarwendah.
Padahal kini remaja asal Manggarai, Nusa Tenggara Timur tersebut sudah menginjak usia 16 tahun dan semakin beranjak dewasa.
Bahkan tingkah manja Betrand Peto tampak begitu jelas kala ia dan sang ayah serta kedua adiknya sedang ditinggal pergi Sarwendah yang harus menjalankan pekerjaan di luar negeri.
Lewat unggahan di akun instagram pribadinya, Kamis (2/12/2021) setelah kurang lebih satu minggu ditinggal Sarwendah , dengan membagikan foto sang ibu Betrand Peto mengungkapkan kerinduannya.
"Onyo kangenn bunda," tulisnya.
Melihat aksi romantis sang putra yang sudah begitu merindukan dirinya, Sarwendah pun bereaksi.
"Miss you too sygg," balas Sarwendah.
Entah apa yang sedang terjadi sebelumnya Betrand Peto juga sempat terlihat menyinggung soal kedua adiknya yang kini sudah semakin besar.
Ikut menyaksikan perkembangan Thalia dan Thania sedari bayi, lewat unggahan foto di akun instagram pribadinya Kamis (2/12/2021) Onyo mengungkapkan kekhawatirannya lantaran kedua adiknya tersebut telah tumbuh besar.
Dengan membagikan potret mereka saat berusia amat kecil, Onyo menuliskan keresahan hatinya.
"Engga kerasa adik-adik onyo udah mulai gede aja ya, selalu jadi anak yang pintar ya adik-adiku," tulis Betrand Peto.
Ia pun berharap kelak kedua adiknya tersebut bisa tumbuh menjadi gadis yang membanggakan dirinya dan kedua orang tua.
"Selalu menjadi kebanggan ayah, bunda dan onyo. Dan selalu takut akan Tuhan. I love you dua kesayanganku," imbuh Betrand.
Dalam foto tersebut tampak penampilan Onyo saat baru tiba di rumah Ruben Onsu dan Sarwendah sambil memeluk serta menggendong adik - adiknya.
Tips Menghadapi Remaja
Mendidik anak remaja mungkin menjadi hal yang paling cukup menantang bagi sebagian orangtua.
Di sisi lain, anak remaja sudah bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Sedangkan dari segi mental, anak remaja memiliki sifat yang masih labil, serba ingin tau dan merasa apa yang dilakukannya adalah benar.
Selain itu, remaja juga berharap orangtuanya bersikap suportif dan memiliki pikiran terbuka.
Hal inilah yang terkadang memicu perselisihan di antara orangtua dan anak remaja.
Tapi bagaimana pun, orangtua tentunya ingin memiliki hubungan yang baik dengan anaknya, termasuk saat usia remaja.
Beberapa tips berikut ini mungkin bisa dicoba oleh orangtua yang ingin diterima dan menjadi "keren" di hati anak-anak remajanya.
1. Menjadi seorang teman
Di usia remaja, mungkin ide terbaik adalah menjadi teman dulu baru kemudian menjadi orangtua.
Perlakukan remaja sebagai orang yang setara dan diskusikan berbagai hal dengannya.
Jangan perlakukan remaja sebagai anak-anak. Orangtua perlu menerima jika anaknya telah tumbuh dewasa dan memiliki pola pikir yang berbeda.
2. Hormati privasinya
Remaja membutuhkan ruang dan privasi. Di usianya, remaja mendapatkan pengalaman baru.
Terkadang, remaja memiliki beberapa hal yang dirasa tidak terlalu nyaman apabila bercerita dengan orangtua.
Oleh karenanya, orangtua perlu mempercayai anaknya. Jangan mengintip ponsel atau membaca pesannya secara diam-diam.
3. Komunikasi
Berkomunikasilah sebanyak mungkin dengan anak remaja. Upayakan untuk makan bersama dan habiskan waktu bersamanya setiap hari.
Manfaatkan waktu untuk kegiatan berkualitas. Bicarakan banyak hal soal pengalaman dan perasaan remaja di hari itu.
4. Menghibur tanpa menghakimi
Ini adalah tahap ketika remaja "tersesat" atau salah mengambil keputusan. Mereka membutuhkan seseorang untuk membimbing dan memberitahukan bahwa segala sesuatu akan menjadi lebih baik.
Sebaiknya orangtua tidak menghakimi. Biarkan remaja tahu bahwa orangtuanya ada untuk mereka dan menghiburnya kapan pun dibutuhkan.
5. Bersikap suportif
Cara terbaik untuk mendorong anak remaja berbagi sesuatu adalah dengan mendukung apa pun yang dilakukannya.
Hal itu membuat remaja menjadi lebih percaya pada orangtuanya.
Jika remaja memercayai orangtuanya, dia akan memberi tahu sesuatu yang tidak biasa. Di tahap ini, jangan mengkritiknya.
Sebaiknya, orangtua memberikan dukungan. Apabila remaja melakukan kesalahan, arahkan ke langkah yang benar.
(*)
Posting Komentar