Ibunda Gaga Muhammad murka saat dirinya difitnah Laura Anna, berharap sang mendiang dapat balasan di akhirat.
Janariyah, ibunda Gaga Muhammad, membantah adanya tuduhan terkait dirinya memakai uang di ATM Laura Anna saat mendiang terbaring sakit pasca kecelakaan.
Dia menegaskan bahwa semua tuduhan tersebut hanyalah fitnah yang dibuat oleh keluarga Laura.
Seolah ingin menegaskan jika tuduhan itu adalah fitnah, Janariyah berani bersumpah bahwa dirinya tidak pernah menggesek kartu ATM milik Laura Anna.
Bahkan, Janariyah mengaku dirinya tak pernah menyentuh kartu ATM mendiang Laura Anna.
"Saya hanya ingin klarifikasi adalah dari beberapa berita yang aku lihat dan termasuk yang ditinggalkan oleh almarhumah itu fitnah ya, menggesek ATM," ungkap Janariyah dikutip TribunStyle.com dari kanal YouTube Star Story, 20 Desember 2021.
"Bahwa saya dituduh menggesek ATM-nya almarhum, tidak sama sekali aku lakukan, demi Allah saya tidak melakukan, menyentuh saja enggak," imbuhnya.
Tak terima dirinya difitnah oleh pihak Laura Anna, Janariyah pun berharap mantan kekasih Gaga Muhammad itun mendapat ganjaran di akhirat atas fitnah yang ditinggalkan semasa hidupnya.
"Jadi kalau almarhumah meninggalkan itu fitnah, mudah-mudahan dia dapat keadilan di sana dengan fitnah yang dia tinggalkan," ucapnya.
Tak hanya itu, Janariyah juga membantah bahwa Gaga Muhammad disebut tidak menemani Laura Anna selama berjuang sembuh akibat kecelakaan pada 2019 silam.
Janariyah sangat yakin selama setahun putranya selalu mendampingi Laura Anna.
"Lalu persoalan yang selama ini saya dengar adalah Gaga tidak bertanggung jawab.
Kalau satu tahun di sana masa tidak bertanggung jawab, hanya duduk manis? Kan nggak mungkin," beber Janariyah.
Janariyah juga membantah sang putra yang dituding hanya bermain game saat menjaga Laura Anna.
"Itu kan menurut dia (kakak Laura, Greta Irene), hanya main game.
Kan tidak mungkin Gaga tiap menit, tiap detik dia mengganti pempers, pasti ada jedanya dong.
Jadi kalau dia bilang hanya main game, itu semua fitnah, bohong," tutupnya.
Alasan Pihak Laura Anna Somasi Gaga Muhammad Rp 12,5 miliar
Kasus Gaga Muhammad dengan mendiang Edelenyi Laura Anna terus menjadi sorotan publik
Terungkap di persidangan, bahwa keluarga Laura Anna sempat mensomasi Gaga Muhammad Rp 12,5 Miliar.
Kakak kandung mendiang Laura Anna, Greta Irene, membeberkan alasan keluarganya meminta uang ganti rugi hingga belasan miliar tersebut.
Uang tersebut rupanya akan digunakan pihak keluarga untuk masa depan Laura hingga berusia 60 tahun.
“Sampai Laura umur waktu itu 60 tahun, kan dihitung Laura umurnya sampai 60 tahun.
Perhari Laura butuh beberapa ya itu yang mereka bayar sampai Laura umurnya 60 tahun,” kata Greta Irene dikutip TribunStyle.com dari kanal YouTube KH Infotainment, Jumat, 24 Desember 2021.
Menurut Greta Irene Rp 12,5 milliar itu sudah dalam perhitungan.
Bahkan perhitungan itu sudah termasuk dengan inflasi.
Adapun beberapa biaya yang mesti dibayar.
“Dihitung dengan inflasi uang ya karena uang makin lama ada inflasinya dalam jangka 60 tahun itu.
Kami harus bayar suster, kami harus bayar obat-obatannya untuk luka decubitus-nya, itu semua harus diperhitungkan.
Memang semuanya kan ini tanggung jawabnya dia (Gaga Muhammad) sekali lagi ini kelalaian dia masa yang tanggung jawab kami semua,” tambahnya.
Greta Irene menilai kecelakaan yang menyebabkan adiknya lumpuh, tak hanya menghancurkan masa depan mendiang, melainkan juga menghancurkan pihak keluarganya.
“Dan dia (Gaga) bahkan enggak (hanya) menghancurkan masa depan adik saya, dia sudah menghancurkan satu keluarga berarti,” pungkas Greta Irene.
Sebagai informasi, mendiang Laura Anna meninggal di usia muda, yakni 21 tahun.
Laura Anna mendadak jadi sorotan usai mengalami kecelakaan bersama mantan kekasihnya, Gaga Muhammad, dua tahun silam.
Imbas kecelakaan tersebut, selebgram blasteran Prancis itu mengalami Spinal Chord Injury alias cedera sumsum tulang belakang.
Laura pun mengalami lumpuh total akibat kecelakaan pada Desember 2019 silam.
Atas kejadian tersebut, kini Gaga Muhammad tengah menjalani rangkaian sidang guna mengadili perkara tersebut di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur.
(*)
Posting Komentar