Berdasarkan penelusuran Indozone, video tersebut diduga rekayasa. Diduga, belatung tersebut sengaja ditaruh di vagina.
Dalam beberapa jam terakhir, warganet dihebohkan dengan unggahan berupa video yang menunjukkan keberadaan belatung di vagina perempuan yang sedang berhubungan intim di media sosial.
Dalam video yang beredar, tampak sejumlah belatung di permukaan organ intim yang diduga vagina perempuan.
"Sumpah ini video terjorok, bisa-bisanya kalian ngntt ada ulatnya," komentar akun @Didin2020 di Twitter.
"Video sex menjijikkan. Video belatung dalam vagina saat berhubungan seks. Ada ya vetis macam ini. Memasukan belatung ke dalam vagina. Vetis menjijikkan sepanjang sejarah," komentar akun @Pangeran_gendam.
Apakah benar belatung bisa ada di vagina?
Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah
Berdasarkan penelusuran Indozone, video tersebut diduga rekayasa. Diduga, belatung tersebut sengaja ditaruh di vagina.
Dari sisi kedokteran, belatung hanya mungkin atau dapat hidup pada organ atau jaringan yang sudah mati atau infeksi parah.
Adapun yang dapat hidup atau hinggap di organ yang masih hidup atau segar hanyalah cacing kremi, yang biasanya bersemayam di usus besar manusia.
Dilansir halodoc, cacing kremi adalah jenis cacing yang bersifat parasit. Parasit ini memiliki karakteristik fisik yang sekilas terlihat seperti benang dan berwarna putih. Cacing kremi memiliki nama latin Enterobius vermicularis, dan memiliki rata-rata panjang tubuh 5–13 milimeter.
Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah
Secara umum, infeksi yang ditimbulkan oleh cacing kremi tidak akan menimbulkan kondisi medis yang serius. Namun, cacing kremi bisa naik ke area anal menuju ke vagina, uterus, tuba falopi, dan sekitar organ pada pinggul. Meskipun jarang terjadi, komplikasi seperti peradangan lapisan dinding dalam uterus (endometris) dan peradangan vagina (vaginitis) mengancam si pengidap.
Seseorang bisa terjangkit parasit cacing kremi jika menelan telur dari cacing kremi. Telur tersebut juga bisa tertelan setelah terhirup lebih dahulu.
Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah
Ketika bertelur, seekor cacing kremi betina bisa meletakan ribuan telur di sekitar vagina atau anus. Saat proses bertelur, rasa gatal yang diidap oleh pengidap disebabkan karena cacing kremi betina mengeluarkan lendir yang menyebabkan rasa gatal.
Rasa gatal akan memancing pengidap untuk menggaruk atau mengelap anus atau vagina. Saat menggaruk atau mengelap itulah, telur-telur cacing bisa menempel pada ujung jari atau di bawah kuku pengidap.
Cacing kremi bisa saja melakukan perjalanan dari area anus ke vagina hingga rahim, saluran tuba, dan di sekitar organ panggul. Hal ini dapat menyebabkan masalah seperti peradangan pada vagina (vaginitis) dan peradangan pada lapisan dalam rahim (endometritis).
Pengobatan infeksi cacing kremi harus dijalankan sesuai anjuran dokter dan dilakukan secara bertahap hingga cacing kremi benar-benar hilang dari tubuh.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi cacing kremi. Penerapan hidup bersih juga dianjurkan selain konsumsi obat-obatan.
Posting Komentar