Jika Waktu Bisa Diulang, Jojo Keong Racun Pilih Jadi Mahasiswi Biasa Daripada Viral

Jika Waktu Bisa Diulang, Jojo Keong Racun Pilih Jadi Mahasiswi Biasa Daripada Viral

Duo wanita Sinta dan Jojo sempat menjadi sosok fenomenal ketika lagu Keong Racun viral pada 2010 silam. Mereka mendapatkan pamor mendadak usai mengunggah video lip sync ke YouTube.

Dua belas tahun berlalu, nama Sinta dan Jojo tak lagi terdengar. Popularitas yang diterima hanya menjadi momen sesaat. Meski begitu, tak banyak yang tahu bahwa mereka mengalami rasa pahit ketika viral.

Ketika berbincang kepada HaiBunda, Jojo menceritakan tentang pengalaman pahit yang mereka dapatkan ketika menjadi sorotan pada 2010 silam. Kala itu, Sinta dan Jojo hanya menjalani kehidupan sebagai mahasiswi biasa. Mereka sangat kebingungan ketika mengetahui videonya viral.

"Iya itu syok banget. Aku justru tahunya dari teman kampus. 'Jo lihat nih lu viral'. Hah viral apaan, aku langsung syok. Maksudnya viral apaan," ucap Jojo kebingungan.

"Dulu kan awalnya tahu istilah viral dari Kaskus, sedangkan aku enggak main yang begitu-gitu kan. Nah tiba-tiba viral di YouTube, terus ke TV, duh apaan nih," ujarnya.

Diakui Jojo, ia dan Sinta sempat merasa syok ketika menjadi sorotan publik karena video Keong Racun mereka viral. Kehidupan Jojo sebagai gadis remaja yang sedang beranjak dewasa berubah seketika. Menurut Jojo, pada saat itu ia masih berusia 18 tahun.

Jojo tak pernah menduga akan menjadi sorotan publik hanya karena video lip sync. Ia dan Sinta menjadi incaran awak media. Kehidupan pribadi mereka seperti terkupas begitu saja, Bunda. Hal itu bahkan membuat mereka sampai takut keluar rumah.

"Benar-benar syok. Pada saat itu kita belum siap mental. Kita sempat tidak mau keluar rumah karena banyak wartawan mencari kita. Jadi benar-benar shock therapy banget pada waktu itu," kata Jojo.

"Takut. Ketemu banyak orang itu kayak takut saja gitu, kita enggak kenal sama orang, tapi mereka menunjuk-nunjuk kita 'Wah itu Sinta Jojo', apa sih, kan agak jiper ya," sambungnya.

Bukan cuma tidak nyaman menjadi sorotan di tempat umum, Sinta dan Jojo juga mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari warganet. Jojo bercerita bahwa mereka kerap di-bully, Bunda. Baca di halaman berikutnya.

Video lip sync Keong Racun yang diunggah di kanal YouTube Sinta membuat Jojo ikut menjadi sorotan. Kala itu, Sinta dan Jojo yang merupakan teman sejak di bangku SMA sedang bermain dan mengisi waktu luang.

Jojo mengatakan, Sinta hanya iseng memilih lagu tersebut untuk digunakan sebagai video lip sync. Namun ternyata videonya viral dan membuat mereka tidak hanya menjadi sorotan, melainkan juga dibully.

"Banyak banget (di-bully), tapi pada saat itu kita menyikapinya ya sudah, toh kita enggak kenal mereka. Kita pun enggak minta terkenal, yang bikin kita tenar itu mereka sendiri yang pada menyebarkan," kata Jojo.

Kabar viralnya Sinta dan Jojo juga sampai ke telinga keluarga. Pihak keluarga juga merasa syok, Bunda. Pada mulanya, Ibunda Jojo sempat khawatir dengan popularitas sang putri.

"Iya sampai ke keluarga. Pertamanya orang tua, apalagi ibu, dengar dari teman kantor kan. Ini viral anaknya, terus dia kaget. Orang tua sempat mengira kalau viral itu negatif. Tapi saat sudah tahu kalau ternyata viral bukan hal yang negatif, ya sudah lanjutin saja terserah," ujarnya.

Tak ingin video tersebut disalahgunakan, Sinta dan Jojo akhirnya memutuskan untuk langsung menghapus video lip sync Keong Racun. Kanal YouTube milik Sinta yang digunakan sebagai tempat mengunggah video tersebut juga langsung dihapus, Bunda.

"Waktu itu pakai YouTube Sinta, karena aku enggak main YouTube. Pokoknya kita viral, kaget kan, kita sampai menghubungi pihak YouTube dan beberapa pihak yang menyebar video kita, buat menghapus video itu," tutur Jojo.

"Nah, kanal YouTube Sinta juga dihapus saja deh. Karena kita takut disalahgunakan, diedit macam-macam, jadi dihapus saja. Video yang sekarang beredar itu bukan video asli, jadi itu mungkin di-upload ulang sama orang," lanjutnya.

Dibutuhkan waktu satu tahun untuk Sinta dan Jojo hingga mampu memperkuat mental mereka sebagai sorotan pada masanya. Mereka pun mulai pulih dan terbiasa, Bunda. Baca di halaman selanjutnya.

Sinta dan Jojo mendapatkan banyak tawaran wawancara dan tampil di acara televisi usai video Keong Racun viral. Mereka juga terus menarik atensi dari orang-orang di sekitar mereka ketika pergi keluar rumah. Keduanya cukup tertekan selama satu tahun.

"Satu tahun kita baru oke dan bisa menerima kalau orang-orang tahu kita, tahu kehidupan kita, jadi kita harus jaga sikap," kata Jojo.

Sinta dan Jojo mulai bisa menyikapi popularitas mereka dengan baik. Keduanya juga bersyukur bahwa popularitas itu membuat mereka mendapatkan banyak rezeki meski hanya sesaat.

Ketika tenar, Sinta dan Jojo banyak mendapatkan tawaran iklan serta endorse. Wajah mereka bahkan bisa muncul di layar lebar ketika membintangi film Udin Cari Alamat Palsu pada 2012 lalu. Aktivitas di dunia hiburan cukup mengisi pundi-pundi rupiah Sinta dan Jojo hingga akhirnya mampu berinvestasi.

"Aku dan Sinta lebih ke investasi dan tabungan. Umur kita saat itu kan belum terlalu dewasa, jadi belum mengerti keuangan. Jadi dipegang sama orang tua, dan direkomendasikan untuk ditabung saja. Kalau aku sih lebih ke investasi emas," ungkapnya.

Setelah viral, Sinta dan Jojo kini kembali menjalani hidup sebagai wanita biasa. Sinta sudah menikah dan menetap bersama suaminya di Prancis. Sementara itu, Jojo juga sudah menikah dan tengah menikmati peran sebagai Bunda satu anak. Ia juga menjalankan bisnis kuliner online lewat Instagram.

Jojo mengaku tidak menyesali bahwa ia dan Sinta pernah viral 12 tahun silam. Sempat merasa syok, Jojo mengakui bahwa peristiwa itu menjadi salah satu tahap pendewasaannya hingga menjadi sosok saat ini. Kendati demikian, Jojo mengaku ingin menjadi mahasiswi biasa-biasa saja apabila dapat mengulang waktu kembali.

"Kalau bisa milih sih pengen jadi mahasiswa biasa saja. Tapi bukan berarti kita menyesal, itu sih enggak. Itu cuma pelajaran hidup saja kalau kita tuh dituntut untuk mendewasakan diri dengan mental kita yang pada saat itu masih main-main, enggak ada pikiran kayak gimana, tapi tiba-tiba harus ketemu banyak orang. Belum lagi ditambah ada bully-an," tutur Jojo.

"Pada saat itu kita mencoba mengerti keadaan berbeda dari sebelumnya yang masih remaja. Mungkin jadi lebih dewasa saja dalam menyikapi berbagai macam kejadian pada saat itu," lanjutnya.

Sumber: Haibunda.com

Bagikan:

Posting Komentar

Top Ads

Middle Ads 1

Middle Ads 2

Bottom Ads