Mantan pedagang gorengan Sertu Lugas menjadi prajurit TNI AD. Perjuangan yang sukses untuk membanggakan keluarga membuat haru.
Sertu Lugas mewakili mahasiswa Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) Kodiklatad, Malang, Jawa Timur membacakan kesan dan pesan di acara wisuda. Dia menceritakan perjalanan hidupnya sejak ayahnya meninggal dunia.
Ketika itu, dia harus menafkahi ibu dan membiayai sekolah adiknya dengan berjualan gorengan di pinggir jalan. Dia mulai berjualan pada sore hari, sepulangnya dari sekolah.
Sertu Lugas mahasiswa Politeknik Angkatan Darat. (Foto Youtube TNI AD). |
Tak cukup dengan berjualan gorengan, malam harinya dia pergi ke pasar menjadi kuli panggul hingga Subuh.
"Kegiatan itu saya lakukan dari sore selepas pulang sekolah sampai dengan tengah malam. Kemudian saya lanjutkan dengan menjadi kuli angkut sayur di pasar sampai Subuh dengan imbalan yang sekedarnya. Bahkan saat musim hujan tiba, gorengan tidak laku karena kena hujan dan takut tidak pulang lantaran tak menbawa uang," kata Lugas dalam Youtube TNI AD, Kamis (24/2/2022).
Dia mengaku sempat putus asa dan berpikir untuk berhenti sekolah karena menambah beban biaya. Namun dia menguat tekadnya agar sukses untuk membahagiakan ibu dan adiknya.
Sebelum menjalani proses seleksi, dia mengaku sempat malu karena datang dari keluarga yang kurang mampu. Dia mengaku, baju dan sepatu yang digunakannya amat tidak layak.
Sertu Lugas mencium kaki ibunya di acara wisuda Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) Kodiklatad, Malang. (Foto akun Youtube TNI AD). |
Akhirnya dia pun memutuskan untuk mendaftarkan diri menjadi tentara dengan mengadaikan motor yang digunakan untuk berjualan. "Alhamdulillah dengan rahmat Tuhan yang maha Esa, saya dinyatakan lulus dan masuk menjadi tentara melalui jalur bintara unggulan," ungkapnya
Tangisannya pecah, dikatakannya segala capaian yang telah diraihnya karena kerja keras. Dia mengatakan, tiada hal yang tidak mungkin jika itu dilakukan secara sungguh-sungguh.
"Setiap orang punya kesempatan yang sama untuk sukses dan mencapai masa depan cerah selama ada usaha dan kemauan. Tidak ada hal yang tidak mungkin, nothing impossible," jelasnya.
Acara wisuda yang dihadiri para orang tua, ibu Lugas menghampiri anaknya. Tepuk tangan langsung terdengar saat badan tegapnya menunduk kepada sang ibu.
Sambil terisak, dia berulang kali mengucapkan terima kasih kepada ibunya yang telah membesarkan.
"Pada ibu saya tercinta tiada kata lagi yang bisa menuliskan rasa terima kasih saya atas perjuangan dan doa-doamu selama ini. Tak ada kata balasan lagi yang indah selain surgamu," kata dia.
Menurut dia, menjadi tentara untuk membantu ekonomi keluarga. Kebijakan yang dilakukan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman ibarat mukjizat dari Allah SWT.
"Saya menjadi tentara untuk meringankan ekonomi keluarga kami. Tidak pernah terlintas kebijakan Bapak KSAD bahwa lulusan Diploma 4 tepat menjadi perwira, bagi saya itu mukjizat barokah Allah SWT melalui tangan Bapak KSAD," katanya.
Sertu Lugas yang usai membacakan pesan kesannya bersujud mencium kaki ibunya. Dengan tisu yang dibawanya, air matanya langsung diusap.
Di akhir wisuda, Jenderal TNI Dudung Abdurachman turun dari podium memeluk Sertu Lugas. Dia menangis mendengar cerita Sertu Lugas yang berasal dari keluarga sederhana bisa menjadi prajurit TNI.
"Pada saat Sertu Lugas menyampaikan itu, saya pun meneteskan air mata," kata Dudung.
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman meneteskan air mata dan memeluk Sertu Lugas di acara wisuda mahasiswa Politeknik Angkatan Darat. (Foto Youtube TNI AD). |
Cerita Sertu Lugas, kata dia mengingatkan masa lalunya yang ditinggal oleh orang tua karena wafat. Menurut dia, perjuangan dan kerja keras akan membawa keberhasilan.
"Saya ingat masa lalu ditinggal orang tua. Ini merupakan suatu perjuangan, saya yakin kalau kita bekerja keras, kita berbuat baik kepada sesama manusia serta berbuat baik kepada ibu kita, Insyallah akan berhasil," katanya.
Sumber: Papua.inews.id
Posting Komentar