SELEBGRAM.MY.ID, Jakarta – Selusin seniman Bandung menghelat pameran bersama di Galeri Orbital Dago Bandung sejak 11 Maret hingga 11 April 2022. Pameran yang dikuratori Asmudjo Jono Irianto itu bertajuk Imagination Sequence.
“Imajinasi saat ini sudah menjadi pokok yang jarang dibicarakan, padahal imajinasi, intuisi dan kreativitas merupakan hal penting dalam seni rupa,” kata Asmudjo ketika pembukaan pameran pada Jumat, 11 Maret 2022.
Peserta pameran memiliki beragam latar, mulai dari seniman senior dan mapan dalam medan seni rupa Indonesia hingga yang masih belia dan pendatang baru. Sebagian berpendidikan formal seni rupa, masih mahasiswa, dan lainnya adalah seniman otodidak. Mereka yaitu Andreas Camelia, Eris Lungguh Sumantri, Hendrik Lawrence, Indra Wahyu Karyadi, Iwonk Ridwan, Jessica Xaviera, Klarissa Emeralda, Prabu Perdana, Ronny P. Tjandra, Rosid, Tara Shakin, dan Toni Masdiono.
Kekaryaan yang dipamerkan umumnya tergolong baru bertarikh 2020-2022. Beberapa seniman seperti Prabu Perdana, mengangkat tema tentang kondisi yang paradoks di masa pandemi Covid-19. Pada kanvas berukuran 1 meter persegi dengan sapuan cat akrilik, Prabu melukiskan billboard yang ambruk sebagai simbol perekonomian, sementara alam di sekitarnya tetap menumbuhkan bunga-bunga di bawah langit biru yang cerah.
Sementara pada kanvas yang lebih besar, hampir seluas 1,5 meter persegi, Ronny P. Tjandra mengabadikan kata-kata istilah yang muncul dalam bahasa Inggris di masa pandemi. Karyanya berjudul The Chronicles Of Corona/ Babad Korona. Adapun Andreas Camelia dengan kanvas yang juga berukuran 1,5 meter persegi, mengusung sikap penolakannya terhadap perburuan hiu yang dilatari mitos kesehatan pada bagian siripnya.
Iwonk Ridwan membuat patung tentang dirinya yang berjudul I am Iwonk. Dok.Orbital
Seputar mitos juga menjadi tema seniman lain seperti Indra Wahyu Karyadi, yang menyoroti distorsi cerita legenda. Kemudian Eris Lungguh Sumantri, mengungkap mitos tentang pisang. Berawal dari melihat pisang di rumah yang selalu bersisa dua buah di ruas paling samping. Mitosnya, bagian itu menurut orang tua dilarang untuk dimakan. Padahal katanya, justru bagian itu yang paling besar dan paling enak.
Selain lukisan, Iwonk Ridwan menjadi seniman tunggal yang membuat patung. Karyanya berjudul I am Iwonk itu berukuran 55 x 55 x 150 sentimeter. Sementara itu dengan cara unik, Jessica Xaviera menggambar dengan teknik tatto pada kulit sintetis berukuran 60 x 60 sentimeter persegi berjudul Orologio yang bernuansa keagamaan
Menurut kurator Asmudjo dalam tulisan pengantarnya di katalog pameran, imajinasi merupakan perkara penting bagi seniman yang menjadi bahan bakar untuk berkreasi. “Tanpa imajinasi, seniman hanya akan melahirkan karya-karya kering,” katanya. Karena itu seniman harus terus mengembangkan kapasitas imajinasinya, dan dimanifestasikan pada karyanya.
Imajinasi tidak memiliki batas dan ketentuan, sebab berada dalam angan-angan seniman. Namun karya seni yang sebebas apapun pada seni rupa kontemporer, memiliki batas-batas kemungkinannya. “Bagi seniman imajinasi perlu dilengkapi oleh keterampilan, kognisi dan strategi,” ujar Asmudjo. Tanpa karya, maka imajinasi seniman hanyalah angan-angan belaka.
ANWAR SISWADI
Baca juga: Seniman AD Pirous Pamerkan 61 Lukisan Non-Kaligrafi Secara Virtual
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari SELEBGRAM.MY.ID di kanal Telegram “SELEBGRAM.MY.ID Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Posting Komentar