Hari Ini Tahun 2014 Komedian Jojon Meningal Dunia, Begini Karir Lawaknya

SELEBGRAM.MY.ID, JakartaHari ini tahun 2014, komedian Djuhri Masdjan atau yang lebih dikenal dengan sapaan Jojon meninggal dunia.

Dia merupakan salah satu pelawak legendaris Indonesia yang memiliki tampilan khas dengan celana komprang dan kumis palsu ala Charlie Chaplin atau kadang diplesetkan kumis Hitler.

Selain itu, Jojon juga memiliki ekspresi wajah dan gerak tubuh yang khas. Dalam jurnal berjudul “Analisis Perkembangan Film Komedi Indonesia”, disebutkan bahwa Jojon berhasil menjaga seluruh ciri khasnya itu hingga lebih dari 35 tahun.

Jojon mulai dikenal lewat Jayakarta Group, kelompok lawak yang dibentuk tahun 1978 dan beranggotakan tiga pelawak lainnya, yakni Cahyono, U’uk, dan Esther. Kelompok tersebut kerap mengisi acara televisi Kamera Ria dan Aneka Ria Safari.

Pada tahun 1981, Jayakarta Group membintangi film perdana berjudul Oke Boss. Pelawak Jojon berperan sebagai seorang kepala rumah tangga yang kerap berada di bawah tekanan istrinya.

Ia kemudian mencari hiburan dengan cara mendekati pembantunya yang bernama Wati. Akan tetapi, Wati ternyata menjalin hubungan dengan supir Jojon. Kekuatan film ini terletak pada ekspresi wajah dan gerak tubuh para pemainnya.

Menurut buku How to be A Good Comedian : Mau Dong Jadi Pelawak yang ditulis Darminto M. Sudarmo, Jojon mulai menapaki karir secara personal pada tahun 1998, setelah Jayakarta Group bubar.

Jojon mulai aktif tampil di acara Asep Show yang tayang di TPI. Setelah itu, dirinya malang melintang di beberapa stasiun TV lain.

Gaya naif dan bloon Jojon sangat disukai penonton, terlebih ketika ia berpasangan dengan Komeng. Komeng bersifat menekan Jojon, membuat Jojon nampak ketakutan. Pada saat seperti itu, banyak suasana lucu yang muncul dan membuat penonton tertawa terbahak-bahak.

Di luar tampilannya yang khas, Jojon merupakan pelawak yang dapat dipasangkan dengan siapa saja. Ia lebih berupaya beradaptasi dan menyesuaikan diri daripada sok mengatur karena keseniorannya.

Sifat rendah hati dan kesediaan Jojon dalam bekerja sama sangat memudahkan koordinasi produksi. Tak heran jika kemudian dirinya banyak diminati oleh produser acara lawak dan sejenisnya.

Pada tahun 2000-an, sebagian besar film komedi tidak lagi menekankan pada mimik lucu, melainkan cenderung bernuansa situasi komedi. Jojon sadar betul dengan hal itu dan memilih melakukan penyesuaian diri tanpa menghilangkan karakter yang sudah terbangun.

Jojon juga turut mewarnai industri perfilman dengan para pemain muda, seperti dalam film Mau Dong Ah yang diproduksi tahun 2009 dan disutradarai oleh Christian Pauli. Di film ini, mimik lucu dan celotehan spontannya tidak lagi terlihat. Ia cenderung mengikuti materi naskah yang menekankan pada dialog.

Setelah berkarier selama puluhan tahun, Jojon tutup usia karena serangan jantung di Rumah Sakit Premier, Jatinegara, Jakarta Timur. Menurut sahabatnya, Cahyono, Jojon sudah lama mengeluh kerap sakit pada bagian dadanya. Ia mengaku bertemu Jojon terakhir kali di lokasi syuting.

“Waktu syuting itu, Jojon bilang dadanya kerap sakit dan sering sesak nafas,” kata komedian Cahyono sebagaimana dilansir dari pemberitaan SELEBGRAM.MY.ID.

SITI NUR RAHMAWATI
Baca juga : Presiden Ukraina Dulunya Komedian, Berikut 9 Jenis Komedi atau Jokes di Panggung

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari SELEBGRAM.MY.ID di kanal Telegram “SELEBGRAM.MY.ID Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Bagikan:

Posting Komentar

Top Ads

Middle Ads 1

Middle Ads 2

Bottom Ads