Laze Gambarkan Imajinasi Mengejar Kekayaan Lewat Lagu Simulasi Harta Takhta

SELEBGRAM.MY.ID, Jakarta – Rapper asal Indonesia, Laze baru saja merilis karya terbarunya, sebuah single berjudul Simulasi Harta Takhta. Mengangkat tema klasik yang begitu dekat dengan realitas sehari-hari mengenai aspirasi kebahagiaan kelas menengah di kota besar, Laze mengajak pendengar untuk merenungkan makna dari dorongan manusia untuk mencari kebahagiaan dan kenyamanan lewat mengejar kekayaan.

Pada lagu ini, Laze menggunakan stereotip-stereotip khas kelas pekerja metropolitan untuk menceritakan khayalan klise para orang biasa tentang rasanya menjadi raja kota besar yang bergelimang harta dan kemakmuran. “Ini anthem buat semua yang lagi ngejar kebahagiaan, kenyamanan dan keamanan. Gue yakin harusnya kita semua berhak akan itu,” kata Laze dalam siaran pers yang diterima Tempo pada Kamis, 17 Maret 2022.

Dikenal dengan kecakapannya merangkai wordplay, Simulasi Harta Takhta kembali memapankan posisi Laze sebagai pandai kata di skena hip-hop Tanah Air. Dibuka dengan pernyataan yang kuat, “Di kota kita cari mahkota“, gambaran imajinasi kelas menengah dibawakan Laze lewat berbagai permainan kata yang apik, salah satunya ketika ia bercerita tentang tabiat para pekerja Jakarta yang menghabiskan “honor pertama ke (hotel) Mulia makan buffet/Investasi buruk mungkin kata Warren Buffet”, untuk mencicipi hidup mewah meski hanya sehari.

Bagi Laze, mengejar kebahagiaan di kota besar dapat dikiaskan seperti sebuah permainan sepakbola, seperti tampak pada verse pembuka lagu ini “Pertarungan berat, aku lawan aku/Satu hal yang tetap, aku kawan aku/Tapi aku ada gol, jangan halangi gawang aku/Ramal aku, terawang aku seperti uang palsu”.

Pada verse kedua, Laze mengingatkan para pendengar untuk “tak lupa, bahagia hak-kau, macam makan dimsum/Jangan biarkan itu direbut/Bagai film lama, mereka cari re-boot”, kali ini bermain pada mode bertahan setelah pada verse pertama mengawali lagu dengan posisi siap menyerang. Perjuangan keras penuh usaha terus menjadi nuansa yang mengiringi trek dinamis ini, sambil sesekali menyentil sadar orang-orang yang “tertidur di pantai/mimpi jadi taipan” untuk kembali hidup di dunia nyata.

Konsistensi Laze dalam berbicara tentang tema-tema seputar perjuangan hidup, kerja, status, dan makna hidup di kota besar sebenarnya merupakan buah dari pengalamannya sendiri. Hadir sebagai kritik dan refleksi diri sekaligus sosial, lagu ini membawa makna yang lebih dalam tentang kebahagiaan yang sesungguhnya.

Bicara tentang simulasi sambil memperkenalkan trek terbarunya ini di laman Instagram pribadinya, penyanyi di bawah naungan label PreachJa Records ini melantunkan teaser anthemic yang membawa pesan “The main goal is to make wealth not to fake wealth”.

Laze menyadari bahwa aspirasi dan imajinasi kelas menengah sering berujung pada usaha-usaha untuk hidup dalam simulasi, dan bahwa yang penting adalah memastikan tercapainya kebahagiaan dan kemakmuran yang sesungguhnya. Lagu ini merepresentasikan situasi kontradiktif dalam realitas kelas menengah, yang juga merupakan realitas sehari-hari bagi Laze.

Walau menyadari pentingnya untuk “jangan percaya yang kau lihat/itu satu tips”, Laze tetap mengakui nikmatnya menghidupi simulasi bak raja-raja. Single terbaru Laze ini seakan mengatakan bahwa hidup dalam simulasi bukanlah sekadar eskapisme, namun merupakan alat bertahan hidup dan bentuk dari menghargai diri sendiri bagi individu-individu yang lelah.

Laze ingin menyampaikan bahwa semua orang punya hak untuk merasa bahagia, dan bahwa bahagia adalah konsep yang relatif. “Gue ngerasa nggak adil kalau yang bisa seneng, hidupnya enak dan bisa cicipin kemewahan, cuma yang banyak duit aja. Kemewahan bisa jadi sederhana dan semua orang berhak bahagia, seneng seneng sesuai kemampuan masing masing,” katanya. Kejujuran pada diri sendiri, identitas diri, serta menjalankan perkataan dan perbuatan, adalah makna dari realitas yang bagi Laze akan membawa kebahagiaan.

Simulasi Harta Takhta merupakan lagu terbaru Laze yang dirilis setelah Tempat Pulang pada bulan lalu bersama duo kakak-adik Livingroom. Setelah merilis album Puncak Janggal pada 2020 yang diikuti dengan penampilan langsung tahun lalu, musisi dengan 4 nominasi Anugerah Musik Indonesia ini konsisten menghasilkan karya dan nada yang relevan, hidup, dan mudah dinikmati oleh para penikmat musik hip-hop maupun pop di Indonesia. Laze sebelumnya pernah berlokaborasi dengan sejumlah musisi ternama seperti Ariel Nayaka, Hindia, Noise from Under, BAP., dan Petra Sihombing.

Baca juga: Wajah Rapper Ramengvrl Terpampang di Times Square New York

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari SELEBGRAM.MY.ID di kanal Telegram “SELEBGRAM.MY.ID Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Bagikan:

Posting Komentar

Top Ads

Middle Ads 1

Middle Ads 2

Bottom Ads