Ternyata Bocah 1 Tahun Hanya Mau Minum Susu Bubuk Buatan Neneknya, Ibunya Menyadari Ada yang Tidak Beres dan Buru-buru ke Rumah Sakit, Pemeriksaan Membuat Neneknya Merasa Bersalah

Setelah kelahiran anak, tidak hanya ada kegembiraan, tetapi juga sejumlah tekanan ekonomi, popok anak, susu bubuk, dan kebutuhan sehari-hari semuanya adalah pengeluaran yang cukup besar

Putra Lim baru berusia satu tahun, dan sekarang dia meminum susu bubuk setiap hari. Karena dia dan suaminya sangat sibuk dengan pekerjaan, Li meminta ibu mertuanya untuk membantu mengurus anaknya.

Pada hari ini, Li dan suaminya sedang libur di rumah. Suami membuatkan sebotol susu untuk putranya. Siapa sangka bahwa putranya berhenti minum setelah hanya satu teguk. Awalnya Li menyalahkan suaminya karena tidak mengontrol suhu, jadi dia membuat susu baru, namun anak itu tetap tidak meminumnya.

Baru setelah ibu mertuanya yang membuat susu, anak itu meminumnya dengan senang hati. Li diam-diam menyesap susu itu, dan sangat ketakutan sehingga dia bergegas ke rumah sakit dengan anak itu.

Ternyata susu yang diminum anak itu jauh lebih manis dan lebih kuat dari susu formula biasa. Ibu mertuanya tidak hanya menambahkan 2 sendok susu bubuk, tetapi juga 1 sendok gula. Rasa susunya jelas sangat manis.

Menyadari bahwa tubuh anak akan terpengaruh oleh minum susu seperti ini untuk waktu yang lama, Li buru-buru membawanya untuk pemeriksaan.

Hasil pemeriksaan juga menunjukkan bahwa anak tersebut menderita gangguan pencernaan karena terlalu muda dan terlalu banyak mengonsumsi gula.

Setelah itu, Li memberi tahu ibu mertuanya bahwa anaknya telah makan gula terlalu dini dan itu sangat tidak sehat, ibu mertuanya merasa bersalah dan berkata dia tidak akan pernah melakukannya lagi.

Dapat dimengerti bahwa nenek itu mencintai cucunya dan ingin memberi cucunya apa yang dia suka makan. Tetapi anak-anak berbeda dari orang dewasa.

Jika Anda memberi makan bayi dengan makanan manis sejak dini, anak akan cenderung menjadi sangat berat pada usia beberapa tahun, yang akan membebani perut dan hatinya. Adalah cara paling ilmiah untuk menjaga pola makan tetap bergizi dan ringan.

Bagikan:

Posting Komentar

Top Ads

Middle Ads 1

Middle Ads 2

Bottom Ads