Trauma, Angelina Sondakh Pastikan Tak Ingin Kembali Berpolitik

SELEBGRAM.MY.ID, Jakarta – Angelina Sondakh memastikan tidak akan kembali ke dunia politik. Ia merasa trauma setelah sepuluh tahun menjalani hukuman sebagai terpidana kasus korupsi Wisma Atlet, Jakabaring, Palembang. Penegasan itu ia katakan saat mengadakan siaran langsung dengan ayahnya, Lucky Sondakh yang disiarkan di kanal Youtube Keema Entertainment pada Senin, 7 Maret 2022. 

“Makanya Angie sudah enggak mau lagi ke politik, Dad. Kalau dengar kata politik, rasanya, sudahlah, Angie mau dengar nasihat dari Daddy, Angie mau coba cari jalan, insyaallah ada jalannya. Angie mau dengar nasihat Daddy. Angie ingin Daddy tuntun Angie biar lebih baik. Tapi jangan ke politik karena politik itu bikin hati sama masa lalu itu sudah mau dikubur,” kata Angelina Sondakh. 

Ibunda Keanu Massaid ini menururkan, ia merasakan sepuluh tahun mendekam di penjara itu memberikan pelajaran berharga untuknya. Ia  merasakan mendapatkan hidayah dan hikmah. “Apapun yang Angie lakukan, apapun perbutan orang ke Angie, Angie merasa sepuluh tahun ini dapat hidayah, dapat hikmah luar biasa bahwa persahabatan itu tidak mesti karena kepentingan.”

Menurut dia, sebelum masuk penjara, banyak yang mencarinya. Setelah menjadi terpidana, teman-temannya di politik mulai meninggalkannya.”Satu tahun masih datang, dua tahun tinggal 50 persen, tiga tahun menghilang. Hanya my dad yang setia mengunjungi saya seminggu tiga kali,” tuturnya. 

Angelina Sondakh saat menggelar siaran langsung dengan ayahnya, Lucky Sondakh, Senin, 7 Maret 2022. Foto: Youtube Keema Entertainment.

Pernyataan Angie ini merespons nasihat ayahnya yang mengatakan pernah memberikan buku tulisan Niccolo Machiavelli, yang kerap disebut sebagai bapak politik dunia ini. “There is no everlasting friends but only interest. Dalam politik, tidak ada saudara atau sahabat yang abadi, yang ada adalah kepentingan,” ujarnya.

Mantan rektor Universitas Sam Ratulangi ini menjelaskan, saat demi kepentingan orang-orang menyudutkan dan menjerumuskan putrinya, itu sudah membuktikan pernyataan Machiavelli. “Di dalam politik, enggak ada persahabatan. Itu yang saya bilang, dalam politik Anda berhadapan dengan serigala berbulu domba. Bos bilang mau mempromosikan kamu, tapi akhirnya malah menjerumuskanmu.”

Lucky menuturkan, Angie harus mengambil sisi positif dari pengalaman pahit itu. Anak pendeta dan pernah memimpin gereja selama 15 tahun di Manado itu menuturkan, ia mengubah rumus politik Machiavelli. “There is no everlasting interest but love, tidak ada kepentingan politik yang abadi, yang abadi hanya kecintaan tulus dari kami kepada anak kami. Musuh pun kita kasihi apalagi anak kita, itu pengalaman yang terbaik.”

Demi kecintaannya kepada putrinya, Lucky memutuskan meninggalkan Manado dan pamit dari kampusnya. Ia mengajukan diri pindah ke Jakarta agar bisa mendampingi putrinya. “Saya bilang ke mamanya, I have to be a guardian untuk anak kita, kitalah pengawal Angie.” Aplikasinya ke Universitas Pelita Harapan diterima dan dia menjadi guru besar di kampus itu. 

Keanu Massaid bersama ibunya, Angelina Sondakh. Instagram/@keanu_massaid

Menurut Lucky, pengalaman Angie di penjara dan selalu dia kunjungi selama sepuluh tahun itu, tidak bisa dirasakan orang lain. Banyak orang berbicara kasih, termasuk tokoh agama, tapi mereka tidak betul-betul merakan pengalaman saat diuji imannya. 

“Saya bersyukur Tuhan memberikan pemahaman ke kita untuk memahami apa sesungguhnya kasih dan itu kontribusi Angie dan Papa untuk republik ini. Jangan kita dipisahkan karena perbedaan, ras, agama, tapi kita harus memberikan contoh inilah kerukunan keluarga di rumah, ada Angie, Keanu, mama, dan Papa,” kata Lucky. 

Kepada putrinya, Lucky mengaku saat Angie keluar dari penjara, ia benar-benar merasakan kedamaian dan kemampuan untuk tidak malu mendengar cercaan  dan hinaan orang. “Ini cinta. Papa kuat karena Jesus menbevrikan kasih dan kearifan kepada saya.”

Lucky Sondakh selanjutnya menasihati Angelina agar bangkit dan memulai bisnis baru. “Kamu kan sarjana ekonomi, S2 juga. Papa profesor, masih bisa ngajar. Cuma aku nasihati, memang kita harus survive dengan satu pendapatan pasti, tapi harus dilakukan untuk tujuan lebih luhur dengan mengkontribusikan bisnis kita untuk kemaslahatan masyarakat. Jangan kehilangan integritasmu.” 

Angelina Sondakh dibebaskan dari Rumah Tahanan Pondok Bambu pada Kamis, 3 Maret 2022. Ia belum bebas murni tapi berstatus Cuti Menjelang Bebas. Status ini memaksanya harus wajib lapor ke Badan Pemasyarakatan setiap dua pekan sekali dan melarangnya keluar kota dan keluar negeri. 

Baca juga: Berurai Air Mata, Angelina Sondakh Minta Maaf ke Ayahnya karena Berhijab

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari SELEBGRAM.MY.ID di kanal Telegram “SELEBGRAM.MY.ID Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Bagikan:

Posting Komentar

Top Ads

Middle Ads 1

Middle Ads 2

Bottom Ads