Kenang 15 Tahun Kepergian Chrisye, Piringan Hitam Album Sabda Alam Dirilis

SELEBGRAM.MY.ID, Jakarta – Mengenang kepergian Chrismansyah Rahadi atau Chrisye 15 tahun lalu, Musica Studio’s merilis kembali album Sabda Alam dalam format piringan hitam atau vinyl. Hal ini dilakukan Musica Studio’s dalam upaya untuk terus mengapresiasi karya-karya dari Chrisye.

Album Sabda Alam dulunya dirilis pada 1978 dan diproduksi oleh Musica Studio’s. Album ini merupakan penanda sebagai album solo pertama dari Chrisye bersama Musica Studio’s, setelah sebelumnya Chrisye sempat melejit lewat lagu Lilin-Lilin Kecil di ajang Lomba Cipta Lagu Remaja (LCLR) Prambors Rasisonia 1977 dan juga membuat album Jurang Pemisah bersama mendiang Yockie Suryo Prayogo, serta album soundtrack legendaris Badai Pasti Berlalu.

Sabda Alam direkam di studio Musica dengan menggunakan double tracking. Album ini menampilkan Chrisye pada vokal, gitar dan bass. Yockie Suryo Prayogo pada piano akustik dan keyboard, juga Keenan Nasution pada drum dan perkusi. Untuk aransemennya dikerjakan oleh Chrisye dan Yockie Suryo Prayogo.

Lagu-lagu di Sabda Alam terasa ada banyak upaya pembaharuan dari segi musik dan melodi. Sangat berbeda sekali dengan melodi lagu-lagu yang dirilis pada masa itu. Dari segi lirik juga tampak bahwa Guruh Sukarno Putra dan mendiang Junaedi Salat banyak menggunakan bahasa-bahasa yang pada saat itu masih jarang dipakai.

Hal ini terlihat dengan adanya footnote bertuliskan arti dari kata-kata yang belum banyak dipakai tersebut, tertera di dalam sampul kaset. Oleh karenanya, lagu-lagu yang ada di album ini pun sarat akan nuansa romansa dan melankolis. Album ini berhasil mencetak banyak hits, antara lain Sabda Alam, Juwita, Kala Sang Surya Tenggelam, Smaradhana dan Anak Jalanan.

Putra Chrisye, Pasha Chrismansyah dan Bu Acin dari Musica studio, menghadiri acara mengenang Chrisye di Jakarta Selatan, Rabu 30 Maret 2022. Chrisye meninggal di usia 57 tahun pada 30 Maret 2007 lalu. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Bagi Pasha Chrismansyah, anak dari Chrisye, album Sabda Alam sangat legendaris karena merupakan album perdana sang ayah sebagai solois. Ia mengatakan lagu-lagu di album Sabda Alam banyak yang abadi, masih sering dikenang hingga saat ini.

“Terbukti lagu Sabda Alam sendiri aja udah beberapa kali di cover secara rekaman oleh penyanyi atau musisi lain. Belum lagi lagu-lagu yang lain yang enggak kalah terkenalnya, seperti Juwita, Kala Sang Surya Tenggelam, Smaradhana dan Anak Jalanan. Menurut saya, lagu-lagu tersebut tingkat populernya termasuk dalam best of-nya papa,” kata Pasha dalam siaran pers pada Rabu, 30 Maret 2022.

“Saya setuju kalau Sabda Alam dibilang sebagai album yang setara tingkat legend-nya dengan album Badai Pasti Berlalu dan Jurang Pemisah. Dan yang saya tahu juga di komunitas kolektor vinyl, album ini adalah salah satu album yang harus dimiliki, ya karena memang se-legend itu materi lagu-lagu dan nilai sejarah album ini di musik Indonesia,” kata Pasha.

Pada 2007, album Sabda Alam mendapat peringkat #51 di dalam daftar 150 Album Indonesia Terbaik yang diterbitkan dalam majalah Rolling Stone Indonesia. Pada 2009, lagu Anak Jalanan juga masuk ke dalam daftar 150 Lagu Indonesia Terbaik versi majalah Rolling Stone Indonesia di peringkat #72.

“Tentunya ini suatu kebanggaan buat saya, bisa melanjutkan ‘tongkat estafet’ untuk terus menjaga ‘warisan’ berharga dari (Alm.) Ayah saya dan tentunya legenda (Alm.) Chrisye. Jadi, pelahiran kembali album ini sangat berarti untuk saya dan Musica,” ungkap Ibu Indrawati Widjaja atau yang lebih akrab disapa dengan Ibu Acin selaku Executive Producer dari Musica Studio’s.

Baca juga: Mengenang 15 Tahun Chrisye Berpulang, Jalan Berliku Pelantun Badai Pasti Berlalu

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari SELEBGRAM.MY.ID di kanal Telegram “SELEBGRAM.MY.ID Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Bagikan:

Posting Komentar

Top Ads

Middle Ads 1

Middle Ads 2

Bottom Ads