Penganiayaan Ade Armando di Demo 11 April, Eks Ketua BEM UGM dan UI Bereaksi

SELEBGRAM.MY.ID, Jakarta – Pengeroyokan dan penganiayaan terhadap Ade Armando, dosen FISIP Universitas Indonesia mendapatkan reaksi dari dua eks ketua BEM UGM dan UI. Saat masih menduduki posisi itu, keduanya pernah memimpin mahasiswa berdemonstrasi menolak revisi UU KPK pada 2019. 

M. Atiatul Muqtadir atau Fathur, eks Ketua BEM UGM dan Manik Marganamahendra, mantan Ketua BEM UI memberikan tanggapan mereka atas kejadian itu di Instagram Story keduanya, Senin, 11 April 2022. Manik mengunggah kembali unggahan di akun Fraksi Rakyat Indonesia, sebuah organisasi nirlaba. Unggahan itu berupa tulisan di atas layar hitam yang menolak aksi kekerasan yang terjadi di tengah demo 11 April 2022 itu. 

“Dalam banyak hal, seperti pada pandangan politik kami, banyak berseberangan dengan Ade Armando. Namun, kami prihatin da tidak membenarkan apapun bentuk kekerasan kepadanya. Sama halnya kami juga tidak membenarkan kekerasan negara melalui aparat keamanan dalam menangani demonstrasi,” tulis Fraksi Rakyat Indonesia dan diunggah kembali oleh Manik. 

Adapun eks Ketua BEM UGM, M. Atiatul Muqtadir atau Fathur tidak secara langsung menanggapi kejadian yang membuat Ade Armando terluka parah itu. Tapi ia membuat unggahan berisi tausiyah seolah memberikan tanggapan atas peristiwa itu. 

Dosen Universitas Indonesia Ade Armandho di Polda Metro Jaya, Rabu 20 November 2019. Tempo/Taufiq Siddiq

“Meskipun engkau benar, bukan berarti berhak melakukan apapun pada yang dianggap salah. Ada dua syarat kebaikan: 2B, benar niatnya dan benar caranya,” tulis Fathur. 

Ade Armando mengalami pengeroyokan dan penganiayaan di tengah demo 11 April. Sebelum dikeroyok, ia sempat diwawancara wartawan dan mengaku datang untuk memantau sekaligus memberikan dukungan kepada mahasiswa yang menolak penundaan pemilu dan perpanjangan tiga periode di depan Gedung DPR RI. 

Peristiwa pengeroyokan terhadap Ade Armando ini terjadi usai mahasiswa membubarkan diri. Ade dikeroyok oleh massa yang berpakaian serba hitam dan tidak mengenakan atribut kampus. Ia dipukul dan ditendang oleh beberapa orang di tengah kerumunan demo itu, meski sudah berteriak minta ampun dan menangis.

Ade Armando juga ditelanjangi hingga menyisakan celana dalamnya. Beruntung aparat kepolisan datang dan mengevakuasi Ade Armando. Ia dibopong dan dilarikan ke dalam area Gedung DPR RI. Mukanya bersimbah darah dan mengalami luka parah. 

Baca juga: Ade Armando Dianiaya di Tengah Demo, Ini Tanggapan Pandji Pragiwaksono

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari SELEBGRAM.MY.ID di kanal Telegram “SELEBGRAM.MY.ID Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.**. 

Bagikan:

Posting Komentar

Top Ads

Middle Ads 1

Middle Ads 2

Bottom Ads