Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat istimewa dan sangat ditunggu-tunggu oleh para umat Islam.
Pada bulan Ramadhan ini umat muslim akan melaksanakan puasa selama satu bulan penuh, sebelum bertemu dengan hari raya Idul Fitri.
Namun sayangnya, bulan Ramadhan tahun ini terasa berbeda bagi pria bernama Irsyad Iskandar Sukiman (20).
Irsyad tidak bisa menjalankan puasa Ramadhan lantaran ia merupakan seorang pejuang kanker asal Sarawak, Malaysia.
Kini, hidupnya berubah 180 derajat setelah dia didiagnosa mengidap kanker limfoma stadium empat.
"Saya awalnya mengalami gejala sejak April 2021. Pusing, saya tak bisa tidur malam, kerap berkeringat saat malam walaupun ada AC.
Saya juga alami sakit dada dan susah bernafas," ujar Irsyad seperti dikutip Tribun Trends dari Mstar Selasa (5/4/2022).
"Saat pergi ke klinik, dokter berkata ada kaitan dengan otot sebab saya selalu main badminton.
Halaman SelanjutnyaTapi saya syak benda lain. Akhirnya pada Agustus, saya pergi menemui dokter pakar. Pada 17 September, dokter menyatakan saya mengidap hodgkin lymphoma stadium empat," imbuhnya.
Irsyad mengungkapkan dia sudah menjalani 12 sesi kemoterapi namun hasilnya tak sesuai harapan.
Kini dia sedang dalam persiapan untuk menjalani sesi kemoterapi selanjutnya.
Bagi Irsyad, Ramadhan tahun ini dia merasa kurang bersemangat karena kondisinya.
"Ini Ramadhan pertama saya sebagai pejuang kanker. Rasa agak sedih karena saya tak dibolehkan berpuasa. Risau makin kurus nanti tak bagus untuk kemoterapi," ungkapnya.
Irsyad juga merasa sedih karena tak diperbolehkan salat tarawih di masjid.
"Tahun sebelum ini, memang saya sudah rencana tarawih di masjid mana, nak pergi bazar Ramadhan, ingin makan di luar dengan keluarga. Tapi kali ini sangat berbeda.
Saya juga tak diperbolehkan ke tempat yang ada banyak orang," tuturnya.
Irsyad juga sempat menceritakan tentang hobinya bermain badminton.
Dia mengaku aktif bermain badminton sejak usia 9 tahun.
Dia bahkan bermimpi menjadi atlet badminton.
Namun sayangnya, mimpi itu kini tak bisa terwujud.
"Setiap hari saya latihan, saya seperti tak percaya akan kena kanker. Rupanya kanker ini kalau hidup, dia tak melihat kita rajin olahraga atau tidak," ucapnya.
Irsyad pun berharap dirinya segera diberi kesembuhan.
Seperti dilansir dari Kompas.com, orang yang sedang sakit, sekiranya jika berpuasa akan lambat sembuh atau malah tambah parah, baginya tidak wajib berpuasa.
Namun demikian, ia wajib menggantinya di luar bulan Ramadhan jika sudah sembuh.
Jika tidak ada harapan sembuh, maka dia hanya wajib membayar fidiah.
Begitu juga orang tua yang sudah lanjut usia dan tidak mampu berpuasa, ia tidak wajib puasa Ramadhan.
Dia hanya wajib membayar fidiah sebagai ganti dari puasa yang ditinggalkan.
Halaman Awal
Posting Komentar