Tak Ada Lelaki yang Tahan Mendampinginya, Janda ini Mengaku Kesulitan Dapat Pasangan Gegara Kecanduan Berhubungan Intim

Ilustrasi Selingkuh (Istimewa via Bangka Pos)

Wanita ini berkali-kali gagal menikah dan kesulitan mencari pasangan.

Banyak lelaki tidak tahan dengan sang janda karena masalah kecanduannya terhadap hubungan intim.

Bahkan janda itu mengaku berhubungan intim 5 kali sehari belum cukup untuk memenuhi kepuasannya.

Kisah ini dialami wanita bernama Rebecca Barker (37).

Ia pertama kali membagikan kisahnya di tahun 2018 lalu.

Wanita yang tinggal di kota Tadcaster, Yorkshire Utara, Inggris, itu hancur karena kecanduan berhubungan intim.

"Lima kali sehari tidak cukup," kata Rebecca tentang kebutuhannya yang aneh itu seperti dikutip Grid.ID dari Eva.vn.

Sayangnya, hal itu menyebabkan hubungannya dengan lingkungan sekitar menjadi putus.

Rebecca mengatakan bahwa dia pernah punya pacar yang awalnya bisa memenuhi gairahnya tersebut.

Namun, setelah beberapa saat, pacarnya dengan cepat curiga ketika dia terus ingin dekat dan berhubungan badan dengannya.

Pacarnya berpikir bahwa Rebecca datang kepadaya untuk kebutuhan seksual bukan untuk mendapatkan cinta yang tulus.

"Dia menuduhkan selingkuh secara emosional, dia ingin aku merasa bersalah," kta Rebecca.

Ibu tiga anak ini menambahkan bahwa obsesinya terhadap hubungan intim tidak bisa dikendalikan.

"Saya hanya berani tinggal di rumah karena saya malu, karena hanya itu yang bisa saya pikirkan," katanya.

"Itulah pikiran pertama setiap kali saya bangun pagi, saya tidak bisa mengeluarkan pikiran itu dari otak saya," tambahnya.

Menurut Rebecca, berhubungan intim membuatnya merasa lebih semangat, rileks dan santai.

Meskipun sekali main, dia hanya melakukannya selama 5 menit, kemudian selesai.

Semenjak putus dari pacarnya tahun 2014, Rebecca membawa anak-anaknya tinggal bersama ibunya.

Dia menjalani kehidupan pribadi, karena tidak bisa menemukan hubungan yang solid.

Rebecca juga tidak berani keluar dan berinteraksi dengan masyarakat, dan bahkan tidak membuka hatinya kepada siapapun.

Rebecca harus bertarung dengan orang-orang sekitarnya supaya tidak berpikiran buruk tentang dirinya.

Menurut Rebecca dia percaya kecanduan seksualnya terkait dengan depresi.

Dia menderita depresi setelah melahirkan anak ketiganya tahun 2012 dan harus minum obat untuk mengobatinya.

Juga didiagnosis memiliki kekurangan serotonin, yang bertindak sebagai hormon yang membantu suasana hati, memori, tidur, pencernaan dan banyak lagi.

Setelah putus dengan pacarnya, pindah ke Prancis untuk hidup dan berganti pekerjaan, Rebecca telah mengatasi depresi dan obsesi dengan hubungan intim.

Kecanduan seksual tidak diakui oleh Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) sebagai bentuk penyakit.

Karena itu, orang-orang seperti Rebecca tidak akan bisa mendapatkan bantuan dari otoritas kesehatan.

Setelah lewat, Rebecca tidak ragu untuk membagikan kisahnya untuk membantu mereka yang mengalami situasi serupa.

(Afif Khoirul M/Intisari Online)

Bagikan:

Posting Komentar

Top Ads

Middle Ads 1

Middle Ads 2

Bottom Ads