Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Jawab Pertanyaan Siapa yang Paling Bucin

Menuju hari pernikahan nan sakral, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono menjawab beberapa pertanyaan di sebuah tayangan YouTube dari Bridestory. Dalam segmen yang diberi nama "Him or Her bersama Erina dan Kaesang", pasangan ini menjawab rasa penasaran publik.

YouTube dengan judul "Kaesang lebih bucin daripada Erina?" tersebut juga menjadi relationship test paling menantang, menurut akun Bridestory. Tayangan yang sudah ditonton lebih dari 51,4 ribu kali itu pertama-tama menanyakan siapa yang mendekati duluan, lalu keduanya sama-sama menjawab betul karena memang biasanya laki-laki duluan yang melakukan pedekatan.

Kemudian pertanyaan berikutnya siapa yang paling grogi waktu kencan pertama. Tampak kurang kompak, baik Erina Gudono maupun Kaesang sama-sama saling mengelak kalau mereka sempat merasa grogi. "Mana Aku?" kata Kaesang, "nggak grogi kok, biasa aja," balas Erina.

Lalu pertanyaan siapa paling sibuk, mereka sama-sama menjawab Kaesang yang lebih sibuk. Tapi kemudian ada pertanyaan siapa yang suka ngambek? "Aku tuh ya, aku," jawab Erina. Kemudian ada pertanyaan yang cukup mengagetkan dan diiyakan Erina bahwa yang paling jago masak adalah Kaesang.

Erina juga mengakui bahwa calon suaminya itu pribadi yang sabar. "Aku sabar lho," kata Erina, "Ya tapi kan nggak sesabar aku," sambung Kaesang. Selanjutnya ada satu jawaban yang tak terduga dari mereka berdua bahwa yang paling bucin di antara pasangan ini adalah Kaesang.

Tema Pernikahan


Sementara itu, jelang pernikahan putranya, Presiden Jokowi dikabarkan sudah menyetujui konsep dekorasi pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono yang bakal diselenggarakan di Loji Gandrung Solo pada Desember 2022.

Keluarga Presiden Jokowi pun menunjuk Asmoro Decoration, Karanganyar, untuk membuat dekorasi pernikahan Kaesang Pangarep. Art Director Asmoro Decoration, Pandji Vasco da Gama, membenarkan kabar tersebut. 

"Kami dari Asmoro dapat mandat untuk dekor acara ngunduh mantu di Loji Gandrung. Semua acara adat diadakan di Loji Gandrung karena nanti di Mangkunegaran itu sifatnya hanya pesta," katanya, soal hari bahagia Erina Gudono dan Kaesang Pangarep, dikutip dari kanal Showbiz Liputan6.com, Rabu 30 November 2022.

Hal ini sekaligus menggarisbawahi tak ada pelanggaran adat di Pura Mangkunegaran Solo. Istana Mangkunegaran disebutka nhanya digunakan untuk syukuran dan jamuan makan bersama para tamu.

Sementara untuk detail, tema yang kita angkat yaitu Mataram Islam. "Mataram Islam di sini, semua bentuk ornamen kita ambil dari Mataram Islam Jogja dan Solo," ungkap Pandji Vasco da Gama.

"Untuk yang Jogja, itu floranya, tanaman lebih simpel. Kalau ukiran Solo kan lebih detail itu untuk faunanya, hewan-hewannya," imbuhnya dilansir dari video jumpa pers di kanal YouTube Berita Surakarta, Selasa 29 November 2022.

Mataram Islam


Sementara itu, Direktur Asmoro Decoration, Ranu Asmoro mengutarakan, Mataram Islam merupakan cikal bakal keraton Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Mengingat, kedua mempelai dari Solo dan Jogja.

"Secara garis besar untuk tema artistik yang kita angkat yang sudah di-approve sama keluarga Bapak (Jokowi) adalah Mataram Islam seperti yang dijelaskan,” Ranu Asmoro menambahkan.

Dalam kesempatan itu, ia membenarkan upacara adat pernikahan sepenuhnya berada di Loji Gandrung, kemudian mempelai dan keluarga bertolak ke Pura Mangkunegaran Solo lewat Jalan Slamet Riyadi.

“Yang di Loji Gandrung memang khusus untuk acara adat. Acara prosesi adat malah utamanya dilaksanakan di Loji Gandrung salah satunya adalah sungkeman,” tuturnya lagi.

Ia menmbahkan panggung akan dibuat huruf L. Di situ pengantin dan orang tua akan berjalan menuju kereta kencana kemudian menuju Pura Mangkunegaran. Ranu mengatakan, untuk acara yang di Loji Gandrung utamanya prosesi upacara adat, seperti sungkeman, tumplak punjen atau disebut udik-udik. Kemudian dikirab pakai kereta kencana menuju ke Pura Mangkunegaran. 

Loji Gandrung


Adapun dari pihak Art Director Asmoro Decoration, Pandji Vasco da Gama mengatakan semua prosesi adat diadakan di Loji Gandrung, sementara di Pura Mangkunegaran sifatnya hanya resepsi. "Kami mendapat mandat itu mendekor di Loji Gandrung. Semua acara adat di Loji Gandrung, kalau di Mangkunegaran hanya resepsi untuk menerima tamu dan pesta makan gitu, tidak ada upacara adat," pungkasnya.

Dengan tema Mataram Islam bakal dibuat visual seperti Mrajak Sewu. Di mana visual itu diambil dari konsep berdirinya Kerajaan Mataram Islam. "Sebuah punden dengan dibawahnya ornamen di cover dengan daun jati. Kami imajinasikan daun jati dari Alas Donoloyo, di mana di situ berdirinya Keraton Yogyakarta dan Solo," papar dia.Pandji menambahkan, Mrajak Sewu secara utuh mempunyai filosofi permohonan kepada Tuhan.

Ini punya arti agar acara nanti diberi cuaca yang indah, misal tidak hujan dan sebagai penolak bala. "Ornamen itu nanti akan diletakkan di Loji Gandrung untuk melengkapi dekorasi belakang gebyok yang terdiri dari ornamen Solo dan Yogyakarta. Jumlahnya itu nanti ada 6," katanya lagi.
Bagikan:

Posting Komentar

Top Ads

Middle Ads 1

Middle Ads 2

Bottom Ads