Siapa yang tak tahu telur ayam? Sumber protein ini menjadi favorit banyak orang di Indonesia dan bisa diolah menjadi berbagai menu.
Selain disantap, pernahkah mempertimbangkan untuk merintis bisnis jualan telur ayam tersebut?
Tak sedikit pelaku bisnis jualan telur ayam di Indonesia, salah satunya adalah Ibu Popi Dian Hartini yang terbilang sukses menjual 5 ton telur per hari.
Kisahnya dituturkan di salah satu konten di kanal YouTube fokusinajaofficial yang menjelaskan awal mulanya merintis bisnis telur ayam ini.
Pada awalnya, perempuan asal Batang ini merupakan karyawan di dua perusahaan. Sampai akhirnya masuk ke perusahaan asuransi dan mendulang kesuksesan.
“Sebelum saya bisnis telur ini, saya pernah bekerja sebagai karyawan di PT Abacus Kencana Industrie tahun 2001 hingga 2008,” kata Popi, dikutip Hops.ID pada Minggu, 15 Oktober 2023.
“(Tahun) 2008 sampai 2016 saya menggeluti bisnis asuransi dan terakhir jabatan saya di Agency Director,” sambungnya.
Popi pun menuturkan memang memiliki ketertarikan menekuni bisnis sejak lama. Hingga dirinya pun sempat memiliki sejumlah bisnis sampingan selama menjadi karyawan.
“Dari sejak dulu saya memang sudah suka bisnis, jadi pada saat saya bekerja pun sebenarnya saya juga sudah punya bisnis sampingan,” tuturnya.
Usai masuk ke perusahan asuransi, Popi mengaku pernah mendapat gaji sampai Rp70 juta sebulan.
Penghasilan ini tentu sangat besar hingga diputuskan menutup bisnis sampingannya satu per satu.
“Di asuransi saya sudah merasa cukup nih semuanya. Akhirnya saya tutup bisnis saya satu per satu dan saya hanya fokus di asuransi,” terang Popi.
Meskipun sudah nyaman dan mapan, Popi suatu hari bertemu teman yang dulunya suka tampil seksi lalu menutup aurat dengan sempurna.
Singkat cerita, Popi pun ikut sejumlah kajian yang diikuti pula oleh temannya tersebut. Kegalauan pun muncul karena mulai memahami bahwa asuransi dalam Islam adalah haram.
Semakin lama pemahamannya semakin mendalam dan yakin untuk resign dari perusahaan asuransi dengan tujuan hijrah agar hati lebih tenang.
Perjalanan hijrah yang dilakukan pun tak mulus. Usai resign dan menjual rumah yang cicilannya masih berjalan, uang yang dimiliki perlahan semakin menipis.
Sampai akhirnya berinisiatif untuk menekuni bisnis jualan telur ayam. Namun, melayani semua kalangan, baik yang membeli dalam partai besar maupun eceran.
“Orang bisa beli ecer, beli ikatan, bisa beli grosiran, bisa beli partaian. Semuanya dilayanin. Mau beli sekilo juga dilayanin,” terang Popi.
Perlahan usaha jualan telur ayam yang ditekuni terus berkembang, ditunjang pula dengan menayangkan iklan online di media sosial seperti Facebook.
“Pelanggan disini (offline) sudah terbentuk, sampai aku ngiklanin di Facebook juga dan Alhamdulilah sudah mulai banyak pelanggan,” ungkapnya.
Jatuh bangun menekuni bisnis jualan telur ayam pun tak membuatnya pindah haluan ke bisnis lain.
Meski sempat omset minus karena harga telur naik turun, kini dirinya menikmati kesuksesan di bisnis ini.
“Tadinya aku sehari rata-rata cuma 500 kg, sekarang sudah bisa 5 ton sehari. Nah, itu enggak gampang. Di perjalanan itu ada cobaannya, pasti ya namanya orang bisnis (pasti) mengalami,” ungkap Popi. ***
Posting Komentar