Bekerja pada bidang IT di Jakarta merupakan impian bagi banyak orang. Akan tetapi, pemuda asal Jakarta satu ini memiliki pemikiran yang berbeda.
Pemuda ini bernama Ibnuh Hazars. Ibnuh rela meninggalkan pekerjaan sebelumnya sebagai karyawan di bidang IT demi untuk menjadi petani.
Ibnuh memulai kehidupan barunya sebagai petani pada tahun 2021. Pada awalnya ia hanya melakukan aktivitas ini untuk mengisi waktu luangnya di rumah.
Pada tahun tersebut pandemi Covid-19 masih belum mereda, sehingga ia masih tetap harus bekerja dari rumah.
Ia pun mencoba mencari kegiatan untuk mengisi waktu luangnya tersebut melalui Youtube. Ia menemukan sebuah video mengenai hidroponik dan ia sangat tertarik mencobanya.
Tanpa ada pengetahuan sama sekali mengenai pertanian, Ibnuh langsung mencoba melakukan budidaya tanaman hidroponik.
Ia mencoba membuat sendiri peralatan untuk melakukan hidroponik dari pipa dan memulainya pada rooftop yang berukuran 2x1 meter.
Dengan modal yang ia miliki Ibnuh ingin terus mengembangkan budidaya tanaman hidroponiknya tersebut dengan mencoba membangun green house.
“Dengan modal 60 juta, akhirnya kita punya semangat untuk membangun greenhouse ini untuk beli pipa, pompa dan lain sebagainya” ucap Ibnuh, dikuti Hops.ID dari Youtube TV Tani Kementerian Pertanian Indonesia
Green house tersebut ia bangun pada lahan berukuran 6x7 meter yang terletak di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Sistem pertanian yang dilakukan pemuda asal Jakarta ini terbilang cukup canggih karena banyak memanfaatkan teknologi.
Pemanfaatan teknologi digunakan untuk pergantian sinar matahari dan rekayasa suhu di dalam green house.
Pertanian hidroponik milik Ibnuh ini juga memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan, dimana budidaya sayur tidak menggunakan pestisida kimia, meminimalisir penggunaan sampah plastik dan juga melakukan manajemen limbah.
Bisnis hidroponik yang dijalani Ibnuh ini bernama Young Sayur. Pada bisnis ini ia tidak hanya menjual sayuran segar tetapi juga menjual hasil olahan sayur berupa salad roll dan jus.
Ibnuh menyatakan bisnisnya terus berkembang dengan baik hingga saat ini, tetapi ia tidak mau membeberkan secara pasti berapa keuntungan yang ia peroleh melalui bisnisnya tersebut.
“Tadinya cuma menjalankan 1 rak (tanaman hidroponik) sekarang alhamdulilah sudah menjadi 3 rak (tanaman hidroponik), mungkin itu bisa menggambarkan kesehatan finansial kita, ucap Ibnuh.
Pada awalnya Ibnuh sempat tidak didukung oleh orang tuanya untuk berpindah profesi dari karyawan IT menjadi petani.
Tetapi berkat usaha dan kerja kerasnya untuk mengembangkan bisnisnya hingga menjadi sukses seperti sekarang ini, akhirnya orang tua Ibnuh mendukung profesi yang dijalani anaknya tersebut.
Melalui bisnis yang ia jalani tersebut, Ibnuh berharap dapat menginspirasi anak muda lainnya untuk bertani dan berperan dalam membantu ketahanan pangan Indonesia.***
Posting Komentar