Modal awal Rp100 ribu, kini Maya Puspita raup omzet Rp60 juta per bulan, pempek Balap Jambi kondang hingga AS


Booth pempek Balap Jambi menjadi pusat perhatian saat gelaran Pekan Puncak AKI di Senayan Park, Jakarta beberapa waktu lalu.

Booth ini dikerubungi pembeli. Rupanya pempek Balap Jambi milik Maya Puspita ini sudah terkenal di antara pengunjung.

Maya mengaku beruntung terpilih menjadi pengisi salah satu dari 16 booth UMKM Kreatif terbaik AKI 2023 se-Indonesia selama 3 hari pelaksanaan Pekan Puncak Apresiasi Kreasi Indonesia 2023.

AKI merupakan program pameran Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)

"Sejak ikut serta dalam program AKI, Alhamdulilah usaha Pempek Balap saya ini jauh lebih terkenal," kata Maya di Pekan Puncak AKI di Senayan Park, Jakarta.

 Sebelumnya hanya masyarakat Jambi, setelah ikut AKI, seluruh Nusantara tahu. Karena gencarnya promosi, mulai dari kementerian hingga menterinya," ujar Maya.

Bawaan Lapar

Pempek Balap memiliki arti bawaan lapar. Bisnis ini lahir dari suami istri yang memiliki prinsip yang sama dalam mencari rezeki, kenyamanan hidup dan ketenangan jiwa.

Keputusan bersama untuk resign dari pekerjaan di salah satu bank swasta nasional merupakan tantangan tersendiri untuk berwirausaha.

Berawal dari hobi yang sama dengan suami, terinspirasi dari kehidupan sehari-hari pasangan ini yang jika lapar maka pempek adalah solusi tercepat yang didapat.

Selain itu, aktifitas suami Maya di komunitas klub motor juga jadi inspirasi penamaan usaha ini.

Seiring waktu, usaha pempek yang dirintis sejak 2016 ini perlahan masuk pasar kuliner di berbagai even di Provinsi Jambi.

Tahun 2019 merupakan momentum Pempek Balap eksis secara luas sampai ke provinsi tetangga.

Pernah jualan aneka kuliner

Maya hijrah dari Bangka ke Jambi. Maya memulai bisnis berbagai makanan sampailah ia berbisnis Pempek.

“Dulu pernah berjualan Sop buah, nasi goreng dan makanan lainnya. Dalam menjalankan usaha itu ya jatuh bangun,” ujarnya.

“Dalam berbisnis itu kita harus tau dulu passion kita. Mencari tau passion itu harus sabar, coba semua sampai tau,” tambahnya.

Resep rahasia pempeknya adalah menonjolkan cuko. "Makan pempek itu akan sangat nikmat apabila cukonya enak, kental dan perpaduan asam manis pedas yang pas,” jelas Maya.

Pempek Balap Jambi telah membuka 3 cabang di Kota Jambi yang berlokasi di di Wtc lantai 3, di Telanai (Jalan Mayjen Sutoyo atau jalan baru), serta di mayanah depan pasar mama.

Kini, Maya telah mempekerjakan sebanyak 17 Karyawan dan 2 Manajer.

Menurut Maya, modal awal bisnis pempek hanya Rp100 ribu, dan kini telah mendapat omzet sebesar Rp60 juta perbulan.

“Kalau bisnis makanan itu keuntungan 50 persen dari modal,” ungkapnya.

Di pempek balap terdapat berbagai macam jenis ada 7 pempek kecil, pempek besar 2 macam, yg berkuah 3 macam, dan lainnya.

Di Pempek Balap juga terdapat pempek frozen.

“Semuanya jenis pempek laris, tapi yang paling laris itu pempek adakan. Kita produksi sehari 25-30 kilogram daging ikan. Untuk pempeknya 3000-3500 biji pempek,” jelasnya.

Dia juga menjual pempek dengan harga murah tanpa mengurangi kualitas.

“Untuk harga pempek mulai dari Rp1.500 sampai ratusan ribu untuk paket oleh-oleh. Kita juga membuat tumpeng pempek untuk perayaan seperti ulang tahun,” ungkapnya.

Pelanggan Pempek Balap hingga luar negeri

Pempek Balap Maya telah sampai ke seluruh Indonesia seperti Jawa, Aceh, Kalimantan, Sulawesi. Bahkan Pempek Balap juga telah sampai ke luar negeri.

“Pempek kita telah banyak dijadikan oleh-oleh. Bahkan telah sampai USA Amerika Serikat,” ungkapnya.

Selain ada pempek siap makan dan pempek frozen, di Pempek Balap Jambi juga ada biang cuko, dan kerupuk ikan.

“Cuko kita itu tanpa pengawet, mecin dan gula merah dari petani Jambi dan Curup,” katanya.

“Pempek kita ini tahan sampai satu minggu, kalau cukonya bisa lebih dari seminggu,” tambahnya.***

Bagikan:

Posting Komentar

Top Ads

Middle Ads 1

Middle Ads 2

Bottom Ads