Tidak sedikit orang yang memilih untuk bekerja di luar negeri khususnya sebagai TKI.
Beragam pekerjaan bisa kita lamar ketika memutuskan untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Hal tersebut dialami oleh Wahyu yang justru bekerja sebagai buruh tani atau pengawas kebun di Negeri orang.
Wahyu mengungkap hal tersebut ketika dirinya diwawancara oleh Wulan di kanal YouTube Wulans Life.
Ternyata Wahyu merupakan rekan senegara Wulan yang sama-sama bekerja di Brunei Darussalam .
Seorang TKW yang bernama Wulan itu menanyakan apa alasan Wahyu mau bekerja di Brunei.
"Wulan tuh agak sedikit kepi ya pingin tahu gitu loh Mash Wahyu itu mau-maunya kerja sebagai petani nih di Brunei.," ujarnya.
"Di sini tanam padi itu ya," sambungnya.
Wahyu mendapatkan pekerjaan di sebuah lahan padi di Brunei.
Ia bertugas untuk mengawasi pertumbuhan dan perkembangan padi.
"Dulunya kerja apa mas di sini?," tanya Wulan.
Sebelum terjun ke pekerjaan ini, Wahyu mengaku pernah bekerja sebagai sopir.
"Saya di restoran sebagai sopir," ungkapnya.
Wahyu mengaku dirinya masih belajar dan suatu saat nanti jika ia pulang kampung akan bertani bila mempunyai lahan sendiri.
"Kalo pertanian itu kan kita pengalaman juga kan, kami pun masih tahap belajar, nanti kalau suatu saat ada tanah di rumah kita boleh tanam sendiri," tuturnya.
"Karena itu kan kebutuhan pangan," ujar Wahyu.
Wahyu mendapatkan gaji per bulan hingga mendapat insentif jika panen bisa memuaskan dan lebbih dari perkiraan.
"Pertanyaan berikut mas Wahyu ini sistem gajinya per hari atau gaji bulan atau per tanam apa gimana," tanya lagi Wulan.
"Kalau gaji per bulan," ungkap Wahyu.
"Sekarang berapa sih gajinya?"
"Kisaran sekitar 600 dollar Brunei atau Rp6juta," ujar Wahyu.
Diungkap Wulan, bidang pekerjaan lain di Brunei bisa mencapai 300 atau 350 dollar Brunei, berbeda dengan gaji buruh tani di sana.
"Kalau standar gaji yang lain kalau di Brunei itu 300 atau 350 lah," kata Wulan.***
Posting Komentar